Rabu, 27 Mei 2015

BAGIAN-BAGIAN BUNGA

Bagian-bagian bunga 

 Bunga adalah alat perkembangbiakan generatif tumbuhan biji tertutup. Dalam bagian-bagian bunga yang memiliki macam-macam atau jenis-jenis bagian yang setiap fungsinya masing-masing bagian bunga tersebut berbeda-beda, sehingga perlunya pembahasan yang panjang dan luas tentang bagian-bagian bunga, maka dari itu kali ini kita akan membahas bagian-bagian bunga. 

1. tangkai bunga (Pedicellus)
yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, padanya seringkali terdapat daun-daun peralihan, yaitu bagian-bagian yang menyerupai daun, berwarna hijau, yang seakan-akan merupakan merupakan peralihan daru daun biasa ke hiasan bunga. 







2. dasar bunga (receptaculum)
yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar, dengan ruas-ruas yang amat pendek, sehingga daun-daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya lalu tampak duduk dalam satu lingkaran . 
dasar bunga sering memperlihatkan bagian-bagian khusus yang mendukung 


      a.         Bagian-bagian dasar bunga
              1)        Pendukung tajuk bunga (anthophorum), yaitu bagian dasar bunga tempat duduknya daun-daun tajuk bunga, misalnya pada bunga anyelir(Dianthus caryophyllus).
              2)       Pendukung benangsari (andophorum), yaitu bagian dasar bunga yang seringkali meninggi atau memanjang dan menjadi tempat duduknya benang sari.
              3)      Pendukung putik (gynophorum), yaitu suatu peninggian pada dasar bunga khusus menjadi tempat duduknya putik, seperti pada bunga teratai besar (Nelumbium nelumbo).
              4)       Pendukung benangsari dan putik (androgynophorum), yaitu bagian dasar bunga yang biasanya meninggi dan mendukung benang sari dan putik di atasnya, misalnya pada bunga markisa (Passiflora quadrangularis).
              5)      Cakram (discus), yaitu peninggian atau bantalan berbentuk cakram yang seringkali mempunyai kelenjar-kelenjar madu, misalnya pada bunga jeruk (Citrus sp).

     b.       Bentuk dasar bunga
     Dasar bunga memperlihatkan bermacam-macam bentuk, misalnya :
            1)      Rata, semua bagian bunga duduk sama tinggi di atas dasar bunga, misalnya pada bunga
                   manggis (Garcinia mangostana).



           2)      Menyerupai kerucut, hingga putik berada di tengah-tengah duduknya paling tinggi. 
           3)      Seperti cawan, daun-daun kelopak dan mahkota duduknya seakan-akan pada tepi dasar
                  bunga, sedangkan putik di tengahpada bagian dasar bunga yang lebih rendah letaknya
                  daripada tempat duduknya kelopak dan mahkota. 
           4)      Bentuk mangkuk, kelopak dan mahkota lebih tinggi letaknya daripada putik. 
       Berdasarkan uraian mengenai bentuk dasar bunga dapat kita lihat bahwa hiasan bunga dapat lebih tinggi atau lebih rendah letaknya dibandingkan dengan duduknya bakal buah. Berdasarkan sifat itu bunga dapat dibedakan dalam 3 golongan :
a)   Hipogin (hypogynus), jika hiasan bunga tertanam pada bagian dasar bunga yang lebih rendah daripada tempat duduknya putik, misalnya bunga johar (cassia siamea)
b)   Perigin (perigynus), jika letak hiasan bunga sama tinggi atau sedikit lebih tinggi daripada duduknya putik seperti dasar bunga yang berbentuk cawan. Misalnya pada bunga bungur (lagestroemia speciosa)
c)      Epigin (epigynus), misalnya pada dasar bunga yang berbentuk mangkuk atau piala dengan bakal buah yang tenggelam, sehingga seringkali seakan-akan hiasan bunga duduk di bagian atas bakal buah tadi, misalnya pada bunga antanan (centela asiatica)

3.   Perhiasan bunga (perianthium)
Yaitu, bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat-urat yang masih jelas. Bagian-bagian hiasan bunga pada umumnya tersusun dalam dua lingkaran : kelopak dan tajuk bunga.
a.       Kelopak bunga (kalyx)
Yaitu, bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar, biasanya warna hijau, dan sewaktu bunga masih kuncup merupakan selubungnya, yang melindungi kuncup tadi terhadap pengaruh-pengaruh luar. Kelopak runtuh jika bunga sudah mengadakan persarian dan pembuahan.
Pada beberapa bunga misalnya  daun putri (Mussaenda frondosa) salah satu daun kelopaknya amat lebar, berbentuk daun biasa dan mempunyai warna yang menarik, sehingga kelopak ini dinamakandaun pemikat.



Berbeda halnya dengan pada bunga bugenvil (bougainvillea spectabilis), yang pada setiap kelopak bunga selalu terdapat 3 bunga, masing-masing dengan satu daun pemikat yang berkumpul menjadi satu kelompok. Pada bougenvil daun pemikat ini merupakan metamorfosis daun pelindung, bukan metamorfosis daun kelopak. 





Pada tumbuhan yang tergolong suku malvaceae, seperti misalnya kembang sepatu (hibiscus rosa-sinensis), diluar lingkaran kelopak bunga, bunganya masih mempunyai daun-daun yang menyerupai kelopak, yang disebut kelopak tambahan (epicalyx).






Kelopak tersusun atas bagian-bagian yang dinamakan daun kelopak (sepala). Pada bunga daun-daun kelopaknya mempunyai sifat yang berbeda-beda, yaitu :
            1)  Berlekatan (gamosepalus), yaitu pada bagian bawah daun-daun kelopaknya saja, sedangkan bagian atasnya tetap bebas.
            2)   Lepas atau bebas (polysepalus), jika daun-daun kelopak yang satu dengan yang lain benar-benar terpisah-pisah sama sekali tidak berlekatan.
Berdasarkan simetrinya kelopak dapat dibedakan dalam 2 golongan, yaitu :
            1)      Beraturan atau aktinomorf (regularis, actinomorphus), jika kelopak dengan beberapa cara dapat dibagi menjadi dua bagian yang setangkup (simetris), kelopak yang beraturan dapat berbentuk :
                  a)      Bintang
                  b)      Piala
                  c)      Tabung                             
                  d)     Corong
                  e)      Terompet                          
                  f)       Lonceng
                  g)      Mangkuk
           2)      Setangkup tunggal atau zigomorf (zygomorphus).Kelopak yang bersifat seperti itu dapat kita jumpai pada kelopak yang :
a)  Bertaji (calcaratus), seperti misalnya terdapat pada bunga pacar air (Impatiens balsamina)





b)  Berbibir (labitus), yaitu kelopak yang bagian bawahnya berlekatan berbentuk tabung atau buluh, bagian atasny berbelah dua seperti bibir, misalnya pada bunga salvia (Salvia splendens)








b.       Tajuk bunga  atau mahkota bunga (Corolla)
Merupakan hiasan bunga yang terdapat di sebelah dalam kelopak yang berukuran lebih besar daripada kelopak, warnanya indah, menarik, dengan bentuk susunan yang bagus, tidak jarang pula mempunyai bau yang harum. Bagian-bagian mahkota bunga dinamakan daun mahkota (petala).      Daun-daun mahkota bunga menunjukkan sifat berikut :
1)      Berlekatan (sympetalus, gamopetalus atau monopetalus)
Dalam keadaan yang demikian, mahkota bunga dapat dibedakkan menjadi 3 bagian :
       a)      Tabung atau buluh mahkota
       b)      Pinggiran mahkota
       c)      Leher mahkota
Selain itu pada daun-daun mahkota dapat pula ditemukan alat-alat tambahan seperti sisik dan rambut-rambut.
2)      Lepas atau bebas (choripetalus, dialypetalus, atau polypetalus)
Jika daun-daun mahkota terpisah satu sama lain, dalam keadaan demikian maka daun mahkota dapat dibedakan :
       a)     Kuku daun mahkota (unguis), yaitu bagian bawah daun mahkota yang tidak lebar dan seringkali lebih tebal daripada bagian lainnya.
       b)      Helaian daun mahkota (lamina), yaitu bagian yang lebar dan biasanya tipis.
3)   Daun-daun mahkota tidak ada atau sangat kecil, sehingga sama sekali tidak menarik perhatian. Bunga tanpa mahkota bunga (apetalus) seringkali dianamakan bunga telanjang (flos nudus).
Mahkota bunga berdasarkan simetrinya juga dapat dibedakan dalam :
1)   Beraturan (regularis, polisimetris, actinomorphus)), bila mahkota bunga dapat dibagi menjadi dua bagian yang setangkup dengan beberapa cara. Mahkota bunga yang beraturan meliputi :
     a)      Bintang (rotatus atau stellatus), misalnya pada bunga cabe merah (Capsicum annum)





    b) Tabung (tubulosus), misalnya bunga tabung pada bunga matahari (helianthus annuus)





c)      Terompet (hypocrateiformis), misalnya bunga jantan pada pepaya (Carica papaya)



    d)     Mangkuk (orceolatus)
    e)      Corong (infundibuliformis), misalnya bunga kecubung (Datura metel)



     f)       Lonceng (campanulatus), misalnya bunga ketela rambat (Ipomoea batatas


2)  Setangkup tunggal, bersimetri satu atau monosimetris(zigomorphus), jika mahkota bunga hanya dapat dibagi menjadi dua bagian yang setangkup dengan satu cara saja, misalnya berbentuk :
 a)  Bertaji (calcaratus), yaitu jika mahkota bunga mempunyai suatu bagian yang bentuknya seperti taji pada kaki ayam jantan misalnya bunga larat (Dendrobium phalaenopsis)






  b)  Berbibir (labiatus), jika tajuk bunga seakan-akan dibelah dua, sehingga tepinya sepperti dua bibir. Mahkota seperti ini umumnya terdapat pada bunga suku labiatae, misalnya kemangi (Ocimum basilicum)





c)   Berbentuk seperti kupu-kupu (papilionaceus). Bunga ini mempunyai mahkota yang terdiri atas 5 daun mahkota yang bebas tetapi 2 diantaranya biasanya bersatu, yang terdiri dari lunas (carina) dua daun mahkota yang berlekatan, sempit dan terdapat di bagian bawah, bendera(vexillum) yaitu mahkota yang berhadapan dengan lunas terdapat di sebelah atas berupa sehelai daun mahkota yang paling besar dan lebar, sayap (ala) yaitu mahkota yang berada diantara kedua bagian tadi berupa dua helai mahkota ke arah samping. Mahkota bunga yang demikian umumnya terdapat pada suku kacang-kacangan (papilionaceae), misalnya kacang tanah (arachis hypogaea)




d)  Bertopeng atau berkedok (personatus). Mahkota bunga mempunyai dua bibir seperti bunga yang berbibir akan tetapi bibir bagian bawah melengkung ke atas menutupi lubang buluh mahkota, bagian bibir yang melengkung itulah yang disebut topeng (palatum), misalnya pada bunga mulut singa (Anthirrhinum majus).



e)   Berebentuk pita (ligulatus). Bagian bawah mahkota ini berlekatan menjadi suatu tabung yang kecil atau buluh, bunga ini bunga yang mandul (tidak mempunyai alat-alat kelamin, misalnya bunga pinggir pada bunga matahari (Helianthus annuus), fungsinya hanya sebagai pemikat saja.




 4. Tenda bunga (perigomium)
Merupakan bunga yang tidak dapat dibedakan lagi perhiasan bunganya (kelopak dan mahkotanya sama), baik bentuk maupun warnanya. Bagian-bagian yang menyusun tenda bunga dinamakan daun tenda bunga (tepala), menurut bentuk dan warnanaya dibedakan dalam 2 golongan :
a.       Serupa kelopak (calycinus), jika warnanya hijau seperti daun-daun kelopak, biasanya tak begitu besar dan tidak begitu menarik, seperti terdapat pada bunga suku palmae

GAMBAR

b.      Serupa mahkota (corollinus), warnanya bermacam-macam seperti warna mahkota bunga,  bentuknya besar dan amat menarik. Misalnya bunga anggrek (orchidaceae), dan lilia (liliaceae).





Bagian-bagian pada tenda bunga dapat juga berlekatan atau lepas.


hasil diskusi

1. Jelaskan secara singkat mengenai dasar bunga cakram?
jawab: :  Cakram (discus), yaitu peninggian atau bantalan berbentuk cakram yang seringkali mempunyai kelenjar-kelenjar madu, misalnya pada bunga jeruk (Citrus sp).apabila dilihat dari bentuk bunga, mirip seperti cakram rem pada kendaraan atau alat transportasi. Cakram ini memiliki kelenjar-kelenjar penghasil madu yang ditampung oleh cakram tersebut dan terletak di dasar bunga.



2.  Jelaskan bagian mahkota bunga pada bunga sungsang Gloriosa superba yang tidak terlihat jelas dan apa yang menyebabkan mahkota bunga memiliki warna warni?
jawab : pada bunga  sungsang Glorisa superba sulit di bedakan antara kelopak bunga dengan mahkota bunga sehingga warna merah yang mirip dengan mahkota bunga tersebut dinamakan tenda bunga karena sulit untuk dibedakan antara kelopak dengan mahkota. yang menyebabkan mahkota bunga warna warni adalah pigmen warna yang terdapat pada mahkota bunga tersebut contohnya jika pigmen warna yang dominan yaitu warna merah maka mahkota bunganya berwarna merah.



3.  Jelas bagian tenda bunga pada bunga Gloriosa superba dan apa yang menyebabkan mahkota memiliki warna warni?
jawab : Mahkota bunga (Corolla) merupakan hiasan bunga yang terdapat di sebelah dalam kelopak yang berukuran lebih besar daripada kelopak, warnanya indah, menarik, dengan bentuk susunan yang bagus, tidak jarang pula mempunyai bau yang harum. Sedangkan tenda bunga merupakan bunga yang tidak dapat dibedakan lagi perhiasan bunganya (kelopak dan mahkotanya sama), baik bentuk maupun warnanya.Contohnya seperti bunga sungsang Gloriosa superba.



4. apa saja faktor yang menyebabkan modifikasi pada bunga ?
jawab : yang menyebabkan modifikasi pada bunga adalah sejumlah enjim yang disebabkan oleh bebrapa hormon yang ada pada bagian tumbuhan yang akan termodifikasi contohnya batang, selain itu faktor lingkungan juga berpengaruh.
5. seperti apa bentuk daun peralihan dan bagimana terbentuknya.
jawab : contoh daun peralihan yaitu pada bunga sepatu terdapat di dekat kelopak, seperti pengertian daun peralihan adalah daun yang berubah dari daun menjadi kelopak ataupun kelopak tambahan.
 

Rabu, 13 Mei 2015

Bunga majemuk tak berbatsa ( inflorescentia recamosa) dan bunga majemuk berbatsa (inflorescentia cymosa)

Bunga majemuk 


Bunga majemuk tak berbatas ( Inflorescentia racemosa) dan bunga majemuk berbatas (Inflorecentia cymosa)

A.BUNGA MAJEMUK TAK BERBATAS (Inflorescentia racemosa)

Bunga majemuk tak berbatas ( Inflorescentia racemosa) adalah bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan" acropetal" ( semakin muda semakin dekat dengan ibu tangkai), dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini mekar berturut-turut dari bawah ke atas. 
jenis bunga majemuk tak berbatas menurut pemekarannya diantaranya :
1. Tandan (Racemus), jika bunga bertangkai nyata, duduk pada ibu tangkainya. kita dapat pula mengatakan, ibu tangkai bercabang. dan cabang cabangnya masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya, misalnya pada kembang merak (Caesalpimia pulcherrima Swartz)
2. Bulir ( Spica), seperti tandan tetapi bunga tidak bertangkai, misalnya bunga jarong ( Stachytarpheta jamaicensis Vahl )

3. Untai atau bunga lada ( Amentum), seperti bulir, tetapi ibu tangkai hanya mendukung bunga-bunga, yang berkelamin tunggal, dan runtuh seluruhnya ( bunga majemuk yang mendukung bunga jantan yang betina jadi buah), terdapat misalnya pada sirih ( Piper betle L.) 

4. Tongkol ( Spadix) , seperti bulir, tetapi ibu tangkai besar, tebal, dan sering kali berdaging, misallnya pada iles-iles ( Amorphophallus variabilis BI), jagung (Zea mays L) tetapi hanya bunga yang betina. pada suatu bunga tongkol sering kali terdapat seludang bunga yang indah dan menarik warnanya, yang selain berguna untuk menarik serangga, juga merupakan perangkap bagi serangga yang mengunjungi bunga ini. 


5. Bunga payung ( Umbella) , yaitu suatu bunga majemuk tak berbatas, yang dari ujung ibu tangkainya mengeluarkan cabang-cabang yang sama panjangnya. masing-masing cabang mempunyai suatu daun pelindung pada pangkalnya dan karena pangkal daun sama tinggi letaknya maka tampak seakan-akan pada pangkal cabang-cabang tadi seperti terdapat daun-daun pembalut. bunga payung terdapat pada tumbuhan suku Umbelliferae, misalnya : daun kaki kuda (Sentella asiatica Urb.)
pada suatu bunga payung cabang-cabang ibu tangkai masing-masing dapat mengulangi cara percabangan ibu tangkainya hingga dengan demikian terjadi bunga payung yang bertingkat, yang lazimnya lalu di sebut : bunga payung majemuk, seperti terdapat pada wortel ( Daucus carota)


6. Bunga cawan ( Corymbus atau Anthodium) yaitu suatu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya lalu melebar dan merata, sehingga mencapai bentuk seperti  cawan ( ada pula kalanya tidak begitu lebar dan rata, sehingga bentuk cawan tidak begitu nyata, dan pada bagian itulah tersusun bunga-bunganya. pada pangkal bunga majemuk yang demikian ini biasanya terdapat daun-daun pembalut ( ivolucrum) selain dari itu pada bunga cawan lajimnya kita dapati dua macam bunga yaitu
- bunga pita : bunga yang mandul yang terdapat sepanjang tepi cawan oleh sebab itu dinamakan pula bunga pinggir ( Flos marginalis) yang sering kali mempunyai mahkota yang terbentuk pita oleh sebab itu dinamakan pula bunga pita ( Flos ligulatus).
- bunga tabung , yaitu bunga - bunga yang terdapat di atas cawannya sendiri ( Flos disci) seringkali kecil dan berbentuk tabung oleh sebab itu dinamakan bunga tabung. bunga inilah yang mempunyai kedua macam alat kelamin ( benang sari dan puti) dan menghasilkan buah. bunga cawan dengan bagian-bagian yang lengkap seperti yang diuaraikan diatas terdapat misalnya pada bunga matahari ( Helianthus annuus L)



7. Bunga bongkol ( Capitulum), suatu bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan, tetapi tanpa daun-daun pembalut dan ujung ibu tangkai biasanya membengkak, sehingga bunga majemuk seluruhnya berbentuk seperti bola. bunga-bunga yang duduk di bagian yang membengkak tadi sering kali yang mempunyai sisik, pada pangkal, jadi sisik itu terletak pada bongkolnya ( ujung ibu tangkai yang membengkak tadi.) bentuk bunga majemuk yang demikian ini umum terdapat pada tumbuhan suku mimosaceae misalnya lamtoro ( leucaena glauca benth), petai ( farkiaspeciosahassk) sikejut (mimosa pudica L).




8. Bunga periuk (hyipanthodium) bunga ini dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu : 
- ujung ibu tangkai menebal, berdaging, mempunyai bentuk seperti gada sedang bunga-bunganya terdapat meliputi seluruh bagian yang menebal tadi, sehingga tercapai bentuk bulat atau selinder daun-daun pembalut tidak ada. bunga majemuk yang demikian, susunannya terdapat misalnya pada keluwih ( Artocarpus comunis ) nangka ( Artocarpus integramerr)

- ujung ibu tangkai menebal berdaging, membentuk badan yang menyerupai periuk, sehingga bunga-bunga yang semestinya terletak padanya lalu terdapat di dalam periuk tadi, dan sama sekali tampak dari luar misalnya pada lo ( Ficus glomerata ) , awar-awar ( Ficus septica) dan margal lo (Ficus sp ) umunya. 


jenis bunga majemuk tak terbatas yang ibu tangkainya bercabg-cabang dan cabng-cabangnya dan bercabang lagi, sehingga bunga bunga tidak terdapat pada ibu tangkainya diantaranya : 
1. Malai ( Panicula) : ibu tangkainya mengadakan percabangan secara monopodial demikian pula cabang-cabangnya, sehingga suatu malai dapat disamakan dengan suatu tandan majemuk.secara keseluruhan sering kali memperlihatkan bentuk sebgai kerucut atau limas , misalnya bunga mangga ( mangipera indica) 
2. malai rata ( corymbus ramosus) ibu tangkai mengadakan percabangan demikian pula seterusnya cabngnya, tetapi cabang-cabnag tadi mempunyai sipat sedemikian rupa sehingga seakan-akan semua bunga pada bunga majemuk ini terdapat pada suatu bidang datar atau agak melengkung, misalnya bunga soka (lxora grandiflora zoll) kirinyu (Sambucus javanica)


3. Bunga payung majemuk ( umbella composita) yaitu suatu bunga payung yang bersusun, dapat pula dikatakan sebagai bunga payung, yang bagian-bagiannya berupa suatu payung kecil (umbellula). pada pangkal percabangan yang pertama terdapat daun-daun pembalut ( involucrum), demikian pula pada pangkal percabangan yang berikutnya, hanya daun-daunan lebih kecil (involucellum). bunga payung bertingkat atau majemuk terdapat misalnya pada adas ( Foeniculum vulgare) dan wortel (Daucus carota)


4. Bunga tongkol majemuk , yaitu bunga tongkol yang ibu tangkainya bercabang-cabang dan masing-masing cabang merupakan bagian dengan susunan seperti tongkol pula terdapat misalnya pada kelapa (Cocos nucifera ) dan palma (Palmae)

 5. Bulir majemuk, jika ibu tangkai bunga bercabang-cabang dan masng-masing cabang mendukung bunga-bunga dengan susunan seperti bulir, misalnya bunga jagung (Zea mays) yang jantan dan bunga berbagai jenis rumput ( Gramineae) 

B. BUNGA MAJEMUK BERBATAS ( Inflorecentia cymosa)
Bunga majemuk berbatas (Inflorecentia cymosa) adalah bnga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutp dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas. ibu tangkai ini dapat pula bercabang-cabnag tadi seperti ibu tangkainya juga selalu mendukung suatu bunga pada ujungnya. pada bunga majemuk berbatas bunga yang mekar dahulu adalah bunga yang terdapat di sumbu pokok atau ibu tangkainya. jadi dari tengah ke pinggir terdiri atas:
Monokhasium adalah satu cabang tiap nodus 
*monocoyledonae
*gosyypium
Dikhasium adalah dua cabang tiap nodus
*labiatae
Pleokhasium adalah tiga atau lebih cabang dalam lingkaran mengelilingi bunga tengah
*nrum olender 2
. jenis-jenisnya sebagai berikut :
 1. anak payung mengarpu ( dichasium) pada ujung ibu tangkai terdapat satu bunga . di bawahnya terdapat dua cabang yang sama panjang masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnnya. bunga yang mekar dahulu adalah bunga yang terdapa pada ujung ibu tangkainya seperti misalnya bunga melati ( Jasminum sambac )

2. bunga tangga atu bunga bercabang seling ( Cincinnus) yaitu suatu bunga majemuk yang ibu tangkainya bercabang dan selanjutnya.cabang-cabangnya bercabang lagi tetapi setiap kali bercabang hanya terbentuk satu cabang saja yang arahnya berganti-ganti ke kiridan ke kanan. bunga yang demikian ini antara lain terdapat pada buntut tikus (Heliotropium indicum). pada beberapa jenis tumbuhan yang tergolong suku Euphorbiaceae, misalnya kayu merah (Euphorbia pulcherrima)  

3. bunga sekerup ( bostryx) ibu tangai bercabang-cabang tetapi setiap kali bercabang juga hanya terbentuk satu cabang yang semuanya terbentuk ke kiri atau ke kanan atau cabang yang satu berturut-turut membentuk sudut sebesar 90 derajat sehingga jika kita mengikuti arah percabangan kita aan mengadakan gerakan seperti sekerup atau sepiral misanya bunga kenari ( Cnarium commune) 


4. bunga sabit (drepanium) seperti bunga sekerup tetapi semua percabangan terletak pada satu bidang hingga bunga seluruhnya menampakan bentuk seperi sabit terdapat pada tumbuhan suku Juncaceae


5. bunga kipas (rhipidium) seperti bunga bercabang seling semua percabangan terletak pada suatu bidang dan cabang tidak sama panjang sehingga semua bunga pada bunga majemuk itu terdapat pada tempat yang sama tingginya terdapat antara lain pada tumbuhan suku Iridaceae


HASIL DISKUSI

1.bagaimana penjelasan secara mendetail mengenai perbedaan bunga majemuk tak berbatas dengan bunga majemuk berbatas ?
jawab : bunga majemuk tak berbatas : monopodial dan tidak terbatas, ujung sumbu utama, atau lateral dapat terus tumbuh sampai stadium buah,bunga mekar berurutan dari bawah keatas atau dari luar kedalam contohnya kembang merak. bunga majemuk berbatas : percabangan simpodial , tidak kuncup terminal menghasilkan bunga dan cabang keluar dari kuncup aksilear, bunga mekar beurutan dari atas ke bawah atau dari dalam ke luar. 
2. bunga periuk berada di dalam bagaimana proses penyerbukannya ?
jawab penyerbukan pada bunga periuk yaitu di dalam karena bunga periuk yang terdapat di dalam tersebut memiliki benang sari dan putik yang merupakan alat reproduksi pada bunga, sehingga dapat terjadi penyerbukan , kecuali kaau tidak ada alat kelamin pada bunga yaitu benang sari dan putik tadi meskipun di dalam tidak akan terjadi penyerbukan , tetapi pada bunga periuk disni terdapat kedua jenis alat kelamin tersebut jadi meskipun bunga ya terdapat di dalam penyerbukan akan tetap bisa di lakukan. 
3. bagaimana cara mengklasifikasikan atau memebedakan bunga untai bunga priuk yang bentuk bunganya tidak terlalu jelas terlihat dengan bunga majemuk tak terbatas seperti bunga tandan yang jelas terlihat bentuk bunganya seperti jelas terlihat erjiasaannya, alat kelaminnya?
jawab : untuk memebedakan atau mengkalsifikasikan bunga yang terlihat jelas bentuk bunganya dan yang tdak terlihat jelas bentuk bunganya sangat sulit untuk di klasifikasikan karena setiap beragam atau macam bunga memiliki ciri khasnya yang berbeda beda tidak semua bunga memilki perhiasan bunga yang dapat menunjang bunga terlihat bentuknya yang bagus. ada juga bunga yang sulit di bedakan antara keopak dengan mahkotanya yaitu berbentuk tenda bunga atau tepalae 
4. pada bunga cawan , apa fungsi daun pembalut ? fungsi dari daun pembalut yang khususnya terdapat pada bunga cawan yaitu untuk untuk melindungi bentuk bunga yang tersusun dalam suatu lingkaran bunga misalnya bunga matahari yang berbentuk cawan, jadi daun pembalut tersebut berfungsi untuk melindungiorgan bunga yang ada pada bunga tersebut agar dapat berfungsi secara sempurna contoh melindungi organ benang&kepalaputk agar terjadi peneyrbukan secara baik dan sempurna sesuai kebutuhan yang di butuhkan tanaman tersebut>